5 Cara Memprediksi Koreksi di Market Crypto Agar Tidak Nyangkut

5 Cara Memprediksi Koreksi di Market Crypto Agar Tidak NyangkutKapan market akan koreksi bisa jadi pembeda antara untung besar dan nyangkut lama. Sayangnya, banyak trader terutama yang masih pemula sering kejebak di momen euforia dan tidak mau tahu cara memprediksi koreksi di market crypto itu sendiri.

Baca Juga : Apa itu Wallet Crypto & Fungsinya: Termasuk Jenis-Jenisnya

Padahal, ada tanda-tanda yang bisa kita perhatikan untuk memprediksi koreksi sebelum terlambat. Nah, sebagai trader berpengalaman lebih dari 10 tahun di dunia crypto, forex, dan saham, saya ingin membagikan beberapa strategi jitu untuk memprediksi potensi koreksi di market.

1. Keadaan Market yang Overconfidence dan Serakah

Salah satu alat paling underrated namun powerful adalah Fear and Greed Index. Ketika indeks ini menunjukkan angka ekstrem ke arah “greed” bahkan “extreme greed,” itu artinya pasar sedang terlalu optimis. Di sinilah banyak orang terlena dan merasa harga akan terus naik. Padahal, sejarah sudah berkali-kali menunjukkan bahwa euforia berlebih biasanya diikuti dengan koreksi.

Contohnya? Coba lihat kondisi market saat Bitcoin menyentuh $69K di 2021. Fear and Greed Index waktu itu konsisten berada di angka 90+ selama beberapa minggu. Setelah itu? Boom, koreksi besar-besaran selama berbulan-bulan.

2. Indikator Supply in Profit Bitcoin

Indikator Supply in Profit digunakan untuk melihat seberapa banyak supply Bitcoin yang saat ini dalam posisi profit. Kalau indikator ini menunjukkan bahwa lebih dari 95–100% supply berada dalam posisi profit, biasanya market sudah “too hot to handle”. Ini logis, karena para pemegang koin pasti tergoda untuk take profit. Dan ketika aksi jual besar-besaran terjadi, koreksi pun tidak bisa dihindari.

Indikator ini jadi sangat berguna buat kalian yang suka DCA atau long-term holding, karena bisa bantu menentukan kapan saatnya mulai trimming posisi.

3. Oscillator Memuncak dan Bearish Divergence

Indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) dan MACD bisa jadi sahabat baikmu dalam mengidentifikasi kondisi overbought atau overextended. Saat RSI sudah berada di atas angka 70 atau bahkan 80 dalam time frame harian atau mingguan, kamu wajib waspada.

Tapi jangan cuma lihat angka. Perhatikan juga apakah ada bearish divergence, yaitu kondisi ketika harga naik tapi RSI justru turun. Ini adalah sinyal klasik bahwa momentum sudah melemah dan koreksi kemungkinan besar akan terjadi.

Tips: Kalau kamu pakai tradingview, set indikator RSI dan aktifkan multi-timeframe check (misal lihat di chart 4H dan 1D bersamaan). Kalau dua-duanya overbought, saatnya hati-hati.

4. Headline Berita yang Sudah Overhype

Sering banget kita lihat berita seperti:

“Bitcoin to $250K by Year End, Says Top Analyst.”
“Ethereum is the New Oil, Get in Before It’s Too Late!”

Kalau headline sudah mulai bombastis, itu biasanya jadi tanda kita sudah dekat dengan puncak. Media besar memang cenderung membesar-besarkan narasi ketika market sedang panas. Ini bukan berarti berita bohong, tapi lebih ke timing-nya yang sering telat atau terlalu euforia.

Sebaliknya, ketika berita mulai negatif atau mengabaikan crypto sepenuhnya, justru saat itulah kadang market sudah dekat bottom—dan saat terbaik buat mulai beli lagi.

5. Gunakan Data On-chain

Data on-chain seperti Exchange Inflows dan Whale Activity bisa memberi sinyal tambahan. Misalnya, saat banyak BTC masuk ke exchange dari wallet pribadi, itu bisa jadi sinyal bahwa whale mulai siap menjual. Pergerakan whale ini biasanya mendahului koreksi besar.

Situs seperti Glassnode, CryptoQuant, atau LookIntoBitcoin bisa bantu kamu akses data ini. Beberapa fitur memang berbayar, tapi untuk investor serius, ini layak dijadikan alat bantu.

Baca Juga : 5 Alasan Utama Mengapa Pasar Crypto Sangat Volatile

Kesimpulan

Tidak ada yang bisa memprediksi market secara 100% akurat. Namun dengan memahami indikator-indikator seperti Fear and Greed, supply in profit, oscillator divergence, dan overhype media, kita bisa mempersiapkan strategi sebelum koreksi datang.

Daripada jadi korban market karena terlalu optimis, lebih baik belajar membaca sinyal dan siap dengan rencana. Ingat, dalam trading—“take profits is better than take pictures!”

Kalau kamu serius ingin bertahan dan berkembang dalam dunia crypto, mulai latih diri untuk disiplin, sabar, dan terus belajar membaca market dengan data yang objektif. Market crypto itu penuh peluang, tapi juga penuh jebakan. Yuk, jadi trader/investor yang lebih bijak!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *