Kalau kamu udah cukup lama terjun ke dunia trading entah itu crypto, forex, atau saham pasti tahu satu hal penting: market nggak selalu bisa ditebak. Kadang naiknya pelan, turunnya brutal. Nah, di tengah kondisi yang suka bikin deg-degan ini, ada satu strategi yang bisa bantu kamu tetap waras dan tetap profit: Multiple Entry Strategy.
Baca Juga : Strategi Memilih Koin Kripto Potensial untuk Investasi Jangka Panjang
Strategi ini jadi andalan banyak trader karena bisa bantu kamu dapat harga rata-rata yang lebih bagus, ngatur risiko lebih rapi, dan yang paling penting jaga emosi tetap stabil. Gimana cara terapinnya? Yuk, kita bahas step by step!
Apa Itu Multiple Entry Strategy?
Multiple Entry Strategy adalah teknik di mana kamu nggak langsung masuk full modal dalam satu titik, tapi nyicil entry secara bertahap di beberapa level harga berbeda. Tujuannya? Supaya kamu dapet average buy price yang lebih bagus, bisa ngatur risiko lebih baik, dan nggak panik waktu market goyang.
Simpelnya: daripada all-in sekaligus, lebih baik masuk pelan-pelan. Biar lebih kalem dan fleksibel.
1. Lihat Dulu Timeframe Besar
Banyak trader pemula sering terlalu fokus di chart 5 menit atau 15 menit. Padahal, kalau kamu mau main multiple entry, kamu perlu lihat gambar besarnya dulu.
Timeframe seperti daily (D1) atau bahkan weekly (W1) bisa bantu kamu lihat tren utama. Lagi naik? Turun? Sideways? Semuanya lebih jelas di timeframe besar.
Misalnya kamu lihat harga Bitcoin turun di chart 1 jam. Panik dong? Tapi coba intip chart harian ternyata cuma retracement kecil dari tren naik besar. Nah, di situ kamu bisa mulai susun strategi entry bertahap dengan lebih yakin.
2. Manfaatkan Angka Psikologis
Dalam dunia trading, angka-angka bulat itu sering jadi titik penting. Misalnya: $1.000, $10.000, $30.000, atau $100.000. Level kayak gini sering jadi tempat support atau resistance alami karena banyak trader juga memperhatikan titik tersebut.
Strategi multiple entry kamu bisa dimulai dari sini. Contohnya:
- Entry 1: $32.000
- Entry 2: $30.000 (angka psikologis kuat)
- Entry 3: $28.000 (area support sebelumnya)
- Entry 4: $25.000 (zona jenuh jual)
Dengan menyebar posisi di area-area ini, kamu nggak cuma nebak doang. Kamu bangun posisi berdasarkan logika market, bukan feeling semata.
3. Validasi dengan Indikator
Strategi yang matang tetap perlu validasi. Nah, kamu bisa manfaatkan indikator teknikal maupun data on-chain buat konfirmasi.
Beberapa indikator teknikal yang bisa kamu pakai:
- RSI: Buat lihat apakah aset oversold
- Stochastic RSI: Buat deteksi momentum pembalikan
- MACD: Buat lihat arah tren
Kalau mau lebih dalam, kamu juga bisa cek metrik on-chain seperti:
- MVRV Z-Score: Buat tahu apakah koin undervalued
- Exchange Reserve: Indikasi apakah trader sedang nyiapin jual besar-besaran
Gabungkan semuanya biar kamu punya alasan kuat buat masuk di level entry 1, 2, 3, dan 4. Nggak asal beli, tapi beli dengan data.
4. Bagi Jadi 4 Entry
Kenapa empat? Karena empat itu cukup fleksibel. Nggak terlalu banyak, nggak terlalu sedikit.
Misalnya kamu punya modal Rp10 juta, bisa dibagi kayak gini:
- Entry 1: Rp2.500.000 saat harga mulai koreksi
- Entry 2: Rp2.500.000 kalau harga turun lagi 5–10%
- Entry 3: Rp2.500.000 di support kuat
- Entry 4: Rp2.500.000 di zona panic sell
Dengan sistem ini, kamu nggak perlu nebak-nebak harga dasar. Kamu tinggal atur rencana, dan masuk secara bertahap. Rata-rata harga belimu jadi lebih bersahabat.
Dan yang paling penting: kamu nggak panik waktu market turun, karena emang udah siapin rencana dari awal.
5. Pasang Alarm
Ini tips klasik tapi wajib banget: pasang alarm atau limit order di level entry kamu. Jangan cuma ngarepin harga nyentuh level tertentu, terus kamu harus standby mantengin chart tiap menit.
Crypto itu jalan terus 24 jam. Nggak mungkin kamu ngikutin terus-terusan, kan?
Gunakan fitur alert di aplikasi seperti TradingView atau langsung set limit order di exchange atau platform trading kamu. Jadi pas harga nyentuh titik yang udah direncanakan, order langsung jalan otomatis.
Lebih disiplin, nggak ribet, dan jauh dari stres.
Baca Juga : Cara Melihat Altcoins Sudah Overvalue Tanpa Harus Jadi Analis Profesional
Kesimpulan
Multiple Entry Strategy itu bukan cuma soal teknik, tapi juga soal psikologi. Dengan menyebar entry jadi beberapa bagian, kamu:
- Nggak gampang FOMO
- Nggak panik kalau harga turun
- Bisa masuk market dengan lebih percaya diri
Dalam dunia trading yang serba cepat dan sering bikin jantungan, strategi ini bisa jadi tameng utama kamu biar tetap rasional, disiplin, dan nggak gampang terbawa emosi.
Ingat, trading bukan soal cari momen paling bawah. Tapi soal posisi yang tepat dan pengelolaan risiko yang sehat.
Udah siap coba multiple entry? Yuk, susun rencana kamu sekarang juga. Jangan tunggu market tenang karena market nggak pernah benar-benar tenang.