Microsoft akhirnya angkat bicara soal kekhawatiran yang belakangan ramai dibahas pengguna Windows 11. Perusahaan menegaskan bahwa pembaruan keamanan Windows 11 versi 24H2 bulan Agustus 2025 tidak ada kaitannya dengan laporan kerusakan SSD maupun HDD yang sempat ramai di media sosial dan forum teknologi.
Baca Juga : Cara Ganti Username Laptop/PC Windows 10 & 11 Tanpa Ribet
Kekhawatiran Pengguna Usai Update
Isu ini bermula ketika sejumlah pengguna melaporkan masalah pada perangkat penyimpanan mereka setelah memasang update terbaru. Cerita soal drive yang tiba-tiba bermasalah, sistem jadi tidak stabil, hingga gangguan akses data mulai banyak bermunculan sejak awal bulan ini.
Seiring makin banyaknya cerita yang dibagikan secara online, sebagian pengguna pun curiga kalau penyebab utamanya adalah patch keamanan wajib bulan Agustus. Kekhawatiran makin besar karena ada risiko kehilangan data penting jika benar update tersebut merusak drive.
Microsoft Lakukan Investigasi Internal
Melihat kondisi ini, Microsoft langsung melakukan tinjauan internal untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Setelah penyelidikan selesai, perusahaan memberikan pernyataan resmi melalui Windows release dashboard.
“Setelah investigasi menyeluruh, Microsoft tidak menemukan adanya kaitan antara pembaruan keamanan Windows bulan Agustus 2025 dengan laporan kerusakan hard drive yang ramai di media sosial,” tulis Microsoft.
Lebih lanjut, Microsoft juga menegaskan bahwa proses pemantauan tetap dilakukan setiap kali rilis update baru.
“Seperti biasa, kami terus memantau umpan balik setelah setiap update Windows, dan akan menyelidiki jika ada laporan baru di kemudian hari,” tambahnya.
Artinya, meski investigasi awal dinyatakan selesai, perusahaan tetap memantau laporan dari pengguna untuk mengantisipasi masalah baru yang mungkin muncul.
Komunitas Masih Waspada
Meski Microsoft sudah memberikan klarifikasi, sebagian pengguna masih bersikap hati-hati. Walau jumlah kasus yang dilaporkan relatif kecil, potensi kerusakan hardware yang bisa berakibat fatal membuat beberapa analis teknologi menyarankan pendekatan “tunggu dan lihat”.
Bagi pengguna yang masih khawatir, opsi paling aman adalah menunda pemasangan update sementara waktu sampai tersedia lebih banyak data dari pengalaman pengguna lain.
Belajar dari Kasus Ini
Kejadian ini menunjukkan betapa kompleksnya proses update software di ekosistem hardware yang beragam. Sering kali, masalah yang awalnya dianggap berasal dari patch justru ternyata berkaitan dengan kerusakan hardware kebetulan atau konflik dengan driver pihak ketiga.
Sebagai langkah terbaik, Microsoft mengingatkan agar pengguna selalu melakukan backup penuh data penting sebelum menginstal update besar sistem operasi. Meski kali ini tidak ditemukan bukti kaitan antara update dengan kerusakan drive, backup tetap jadi cara paling efektif untuk mencegah kehilangan data akibat kejadian tak terduga.
Baca Juga : Update WhatsApp! Perbaikan Bug Zero-Click yang Bisa Retas iPhone
Update Windows 11 24H2 dinyatakan aman dan tidak merusak SSD/HDD. Namun, sikap hati-hati tetap dianjurkan. Jangan lupa, backup data sebelum update adalah kunci untuk menghindari risiko di kemudian hari.


