Meski Ada E-Wallet & Crypto, Ini Alasan Cash di Tabungan Masih Penting

Meski Ada E-Wallet & Crypto, Ini Alasan Cash di Tabungan Masih PentingDi era serba digital sekarang, kita sering mendengar istilah cashless society. Mulai dari belanja kebutuhan harian, bayar transportasi, hingga transaksi antarnegara, semuanya bisa dilakukan hanya lewat sentuhan jari di smartphone. Belum lagi dengan hadirnya crypto yang membuat transfer lintas negara jadi lebih cepat dan efisien. Seolah-olah, kita tak lagi butuh uang tunai maupun saldo tabungan di bank.

Baca Juga : 4 Strategi Take Profit Altcoins yang Efektif Agar Cuan Maksimalkan di 2025

Namun, percaya atau tidak, cash di tabungan tetap punya peran vital dalam keuangan pribadi. Sebagai seseorang yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia finansial dan digital asset, saya bisa bilang: punya cash itu ibarat punya “jaring pengaman” yang kadang justru lebih penting daripada e-wallet atau crypto. Mari kita bahas alasannya satu per satu.

1. Cash Bisa Digunakan dalam Keadaan Mendesak

Hidup selalu penuh kejutan, dan sayangnya, tidak semua kejutan itu menyenangkan. Misalnya, tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit dan butuh biaya segera, kendaraan mogok di jalan tol, atau listrik rumah mati karena lupa bayar tagihan. Dalam kondisi-kondisi seperti ini, cash di tabungan jadi penyelamat paling cepat.

E-wallet memang praktis, tapi pernahkah kamu mengalami aplikasinya down atau saldo tertahan karena proses verifikasi? Crypto juga keren, tapi coba bayangkan jika kamu harus menjual aset saat harga sedang turun hanya untuk menutup kebutuhan darurat. Tidak efisien, bukan?

Dengan cash di tabungan, kita bisa tarik kapan saja lewat ATM atau transfer instan ke rekening lain. Sifatnya yang liquid membuat uang ini jadi solusi tercepat untuk kebutuhan mendesak tanpa harus mengorbankan aset lain.

2. Jadikan Cash sebagai Safety Net

Bagi investor, baik di saham maupun crypto, fluktuasi market adalah hal biasa. Tapi jujur saja, tidak semua orang kuat mental ketika melihat portofolionya merah. Di sinilah cash berfungsi sebagai safety net atau bantalan emosi.

Bayangkan ketika market anjlok, sementara kamu tidak punya cash cadangan. Pilihannya hanya dua: ikut panic selling atau terjebak stress karena tidak bisa melakukan apa-apa. Kedua-duanya tentu merugikan.

Tapi kalau kamu punya cash di tabungan, situasinya berbeda. Kamu tidak perlu menjual aset dengan harga murah hanya untuk memenuhi kebutuhan harian. Cash ini membuat pikiran lebih tenang, sehingga strategi jangka panjang bisa tetap berjalan sesuai rencana.

3. Cash Bisa Jadi Amunisi di Market

Ingat pepatah, “be greedy when others are fearful”? Nah, salah satu keuntungan memiliki cash adalah bisa jadi amunisi tambahan saat market bearish.

Ketika harga saham, crypto, atau aset lain sedang jatuh, banyak orang panik menjual. Padahal, justru di momen seperti itulah ada peluang membeli aset berkualitas dengan harga miring. Tapi tentu, ini hanya bisa dilakukan jika kita punya cash lebih dari kebutuhan harian.

Namun, strategi ini tidak asal-asalan. Sebelum memutuskan membeli, pastikan kamu sudah menganalisis aset tersebut secara mendalam. Jangan hanya ikut-ikutan tren atau kata orang. Dengan analisis yang matang, cash di tabungan bisa berubah menjadi modal investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.

4. Gunakan Patokan yang Jelas

Meski penting, bukan berarti semua uang harus disimpan dalam bentuk cash. Ingat, terlalu banyak menumpuk uang di tabungan juga punya risiko: inflasi. Nilainya akan terus tergerus dari tahun ke tahun jika hanya dibiarkan diam.

Karena itu, tentukan porsinya dengan bijak. Beberapa orang memilih menggunakan metode sederhana, misalnya selalu punya cadangan minimal Rp10 juta sebagai “Tangga Ternak Uang” pertama. Dari sana, barulah menambah porsi sesuai kebutuhan hidup dan kondisi finansial masing-masing.

Saya pribadi lebih suka membagi cash ke dalam dua kategori:

  • Cash operasional → untuk kebutuhan bulanan, tagihan, dan pengeluaran harian.
  • Cash darurat → untuk keadaan tak terduga seperti sakit, musibah, atau peluang investasi mendadak.

Dengan begitu, cash tetap bermanfaat tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan aset di instrumen lain.

Baca Juga : Apa yang Harus Dilakukan Saat Market Crypto Anjlok Parah?

Kesimpulan

Di tengah gempuran e-wallet, digital banking, dan crypto, jangan pernah meremehkan fungsi cash di tabungan. Cash adalah fondasi dasar dari manajemen keuangan yang sehat. Ia memberikan rasa aman, ketenangan, sekaligus fleksibilitas yang tidak bisa selalu ditawarkan instrumen digital.

Analoginya sederhana: e-wallet dan crypto itu seperti gadget canggih, sementara cash adalah baterai cadangan. Gadget boleh keren, tapi tanpa baterai, semua fitur itu jadi tidak ada gunanya.

Jadi, mulailah menyiapkan cash di tabunganmu, setidaknya sesuai kebutuhan dasar. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap menghadapi kondisi mendesak, tetap tenang di kala market bergejolak, dan bahkan punya kesempatan meraih peluang besar di waktu yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *