Apa Itu OSI Layer? Fungsi, Urutan, dan Contohnya di Jaringan

Apa Itu OSI Layer? Fungsi, Urutan, dan Contohnya di JaringanBuat kalian pelajar SMK TKJ atau Mahasiswa Universitas bahkan seorang Profesional di bidang jaringan komputer setidaknya paham basic ini tentang apa itu OSI Layer, Fungsi, Urutan dan Contohnya di jaringan langsung agar memudahkan kalian untuk integrasi dan troubleshooting.

Baca Juga : 3 Cara Meningkatkan Koneksi Internet PC/Laptop Terbukti Ampuh!

Konsep OSI Layer ini sendiri pasti sering di pertanyakan baik itu ketika kalian ujian bahkan proses melamar kerja jadi mari kita bahas dari nol walaunpun kamu seorang profesional sekalipun terkadang lupa akan susunan OSI layer. Ilmu yang baik itu bukan sekali hafal tapi sesuatu yang terus diulang agar terus melekat.

Pengertian OSI Layer

OSI Layer (Open Systems Interconnection Layer) adalah model referensi yang menjelaskan bagaimana proses komunikasi data terjadi antar perangkat dalam jaringan komputer. Model ini membagi proses tersebut ke dalam tujuh lapisan (layer), dari proses aplikasi pengguna hingga sinyal fisik yang dikirim lewat kabel atau gelombang.

Dengan model ini, komunikasi data yang rumit bisa dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dipahami, dipelajari, dan… tentu saja, ditroubleshoot kalau ada masalah!

Sejarah Singkat Model OSI

Model OSI dikembangkan oleh ISO (International Organization for Standardization) pada akhir 1970-an dan resmi diperkenalkan di awal 1980-an. Tujuannya? Supaya perangkat dari berbagai vendor bisa saling “ngobrol” tanpa perlu pakai protokol yang berbeda-beda.

Saat itu, banyak produsen komputer punya bahasa komunikasi sendiri-sendiri. Nah, OSI datang sebagai “penengah” supaya semua sistem bisa bicara dalam satu bahasa universal.

Tujuan Dibuatnya Model OSI

Singkatnya, OSI dibuat supaya:

  • Komunikasi antar perangkat bisa distandarisasi
  • Proses belajar dan pengembangan jaringan jadi lebih terstruktur
  • Troubleshooting masalah jaringan jadi lebih efisien
  • Sistem dari berbagai vendor bisa kompatibel

Jadi bisa dibilang, OSI Layer itu semacam “peta jalan” bagaimana data bisa sampai dari satu komputer ke komputer lain, baik di jaringan lokal maupun internet.

Fungsi OSI Layer dalam Jaringan Komputer

1. Menstandarkan Komunikasi Data Antar Perangkat

Bayangin kamu punya laptop merk A dan mau kirim file ke PC merk B. Tanpa standar yang jelas, bisa aja data itu “nyasar” atau malah nggak bisa diterima. Nah, OSI hadir buat menyatukan cara komunikasi semua perangkat supaya saling ngerti satu sama lain nggak peduli beda sistem atau merek.

2. Mempermudah Troubleshooting Jaringan

Pernah ngalamin koneksi lemot atau gagal transfer file? Dengan model OSI, kamu bisa identifikasi masalahnya di layer mana. Apakah di lapisan fisik (kabel rusak)? Atau di lapisan aplikasi (server down)? Jadi, troubleshooting bisa lebih fokus dan hemat waktu.

3. Menjelaskan Alur Data dari Pengirim ke Penerima

OSI Layer membantu kita memahami bagaimana data berpindah dari satu titik ke titik lain, melewati berbagai proses dan protokol. Mulai dari kamu klik “kirim” di email, sampai email itu beneran nyampe ke inbox temanmu semua prosesnya dijelaskan lewat 7 lapisan OSI.

Urutan 7 OSI Layer dan Penjelasannya

Urutan 7 OSI Layer dan Penjelasannya

Oke, sekarang saatnya masuk ke inti dari OSI Layer: tujuh lapisan yang jadi tulang punggung komunikasi data. Kita bahas dari layer paling atas (7) sampai ke paling bawah (1), biar lebih mudah dipahami.

7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Ini adalah tempat user berinteraksi langsung. Contohnya saat kamu buka browser, kirim email, atau login ke website. Layer ini berhubungan langsung dengan aplikasi yang kamu gunakan.

6. Presentation Layer (Lapisan Penyajian)

Layer ini bertugas untuk menerjemahkan data antara aplikasi dan jaringan. Misalnya, mengubah format data jadi JPEG, MP4, atau mengatur enkripsi dan dekripsi.

5. Session Layer (Lapisan Sesi)

Di sini data mulai diatur jadi “sesi komunikasi”. Misalnya, saat kamu video call, layer ini yang mengatur supaya sesi tetap aktif dan sinkron.

4. Transport Layer (Lapisan Transportasi)

Ini layer penting buat mengatur kecepatan dan keandalan data. Ada dua protokol utama di sini: TCP (yang pastikan data sampai utuh) dan UDP (yang lebih cepat tapi nggak jamin data lengkap).

3. Network Layer (Lapisan Jaringan)

Layer ini tugasnya menentukan jalur terbaik buat data kamu. Ibarat GPS-nya data. Protokol yang bekerja di sini misalnya IP (Internet Protocol).

2. Data Link Layer (Lapisan Tautan Data)

Di layer ini, data dipecah jadi frame dan dikirim ke perangkat tetangga di jaringan lokal. Juga mengatur alamat MAC dan memastikan transfer data antar dua node berjalan lancar.

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)

Yang paling dasar. Layer ini adalah media fisik seperti kabel, router, sinyal listrik atau gelombang radio. Semua data digital diubah jadi sinyal dan dikirim lewat media ini.

Mnemonik untuk Menghafal Urutan OSI Layer

Kalau kamu suka lupa urutannya, tenang aja. Ada cara gampang buat nginget, salah satunya:

“All People Seem To Need Data Processing”
(Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link, Physical)

Atau versi lebih nyeleneh tapi gampang diingat:

“Anak Pintar Sering Tidur Nyenyak Di Pagi”

Contoh Nyata Penerapan OSI Layer dalam Kehidupan Sehari-Hari

Biar nggak cuma teori, sekarang kita lihat gimana OSI Layer itu bekerja dalam kehidupan digital kita sehari-hari:

1. Mengirim Email

  • Application: Kamu buka Gmail dan klik “Kirim”

  • Presentation: Data email diubah jadi format yang bisa dibaca jaringan

  • Session: Sesi koneksi dibuka ke server email

  • Transport: TCP memastikan email terkirim utuh

  • Network: IP address penerima ditentukan

  • Data Link: Data dikemas dalam frame

  • Physical: Data dikirim lewat kabel atau WiFi

2. Browsing Website

Saat kamu buka halaman website pakai HTTP/HTTPS, semua proses OSI layer ikut terlibat dari user klik URL, sampai halaman tampil lengkap di browser.

3. Streaming Video di YouTube

  • Video dikompres (Presentation)

  • Koneksi tetap stabil (Session)

  • Paket data dikirim cepat (UDP di Transport)

  • Dan sisanya bekerja di balik layar lewat layer-layer bawah

4. Komunikasi di Jaringan Lokal (LAN)

Misalnya kamu kirim file antar laptop dan printer di rumah. Semua komunikasi itu juga pakai model OSI, hanya skalanya lebih kecil karena dalam satu jaringan lokal.

OSI Layer vs TCP/IP: Apa Bedanya?

1. Jumlah Layer dan Struktur

  • OSI punya 7 layer

  • TCP/IP cuma punya 4 layer utama: Application, Transport, Internet, dan Network Access

2. Kapan Digunakan Masing-Masing Model

  • OSI lebih sering digunakan untuk pembelajaran dan pemodelan teoretis

  • TCP/IP lebih sering dipakai di implementasi nyata, seperti saat browsing, email, atau streaming

3. Kesederhanaan Model TCP/IP

Karena lebih ringkas, TCP/IP dianggap lebih praktis dalam dunia nyata. Tapi bukan berarti OSI nggak penting. Justru OSI jadi acuan buat memahami cara kerja jaringan secara detail dan sistematis.

Baca Juga : 3 Settingan Monitor yang Baik Untuk Mata Dengan VGA & Tanpa VGA

Kesimpulan

Model OSI adalah pondasi penting dalam dunia jaringan komputer. Dengan membaginya ke dalam tujuh lapisan, kita bisa lebih mudah memahami bagaimana data berpindah, mengidentifikasi masalah, dan belajar sistem komunikasi secara runtut.

Buat kamu yang sedang belajar jaringan atau bekerja di bidang IT, memahami OSI Layer bukan cuma teori kosong tapi jadi bekal penting buat kerjaan sehari-hari. Mau itu troubleshooting, setup jaringan, atau sekadar ngertiin kenapa WiFi ngadat, semua bisa dilacak lewat konsep OSI ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *