Kalau kamu lagi mau install ulang Windows, upgrade ke SSD baru, atau cuma penasaran soal partisi di hard disk kamu, mungkin pernah dengan istilah partisi style: MBR dan GPT. Keduanya sering muncul saat kita ngatur partisi disk, mari kita bahas partisi mbr vs gpt, fungsi, kelebihan, kekurangan dan cara kerjanya.
Baca Juga : 3+ Cara Merubah File System FAT32 ke NTFS Pasti Bisa
Apa Itu Partisi MBR dan GPT?
Sebelum masuk ke perbandingan, kita kenalan dulu ya sama dua tokoh utama ini: MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table).
MBR (Master Boot Record)
MBR adalah sistem partisi yang udah ada sejak era komputer jadul. Dia menyimpan info partisi di sektor pertama hard disk dan cuma bisa bikin maksimal 4 partisi utama. Kalau kamu pernah pakai Windows XP atau awal-awal Windows 7, kemungkinan besar partisi kamu masih pakai MBR.
GPT (GUID Partition Table)
Sementara GPT adalah generasi terbaru dari sistem partisi. Dia bagian dari standar UEFI, dan bisa bikin lebih dari 100 partisi dalam satu disk tergantung sistem operasi yang kamu pakai. GPT juga punya fitur backup tabel partisi, jadi lebih aman dari kerusakan data.
Kenapa Penting Memahami Jenis Partisi Ini?
Karena beda sistem partisi, beda juga cara komputer kamu mengenali dan menjalankan hard disk. Salah pilih bisa bikin proses booting gagal atau sistem nggak bisa mendeteksi disk. Apalagi kalau kamu pakai SSD/HDD ukuran besar atau mau install OS versi terbaru.
Fungsi Partisi MBR dan GPT
Fungsi Umum Partisi di Sistem Operasi
Secara umum, partisi itu kayak “ruang-ruang” di dalam hard disk. Dengan partisi, kamu bisa pisahin sistem, data pribadi, sampai recovery tanpa campur aduk. Jadi kalau OS error, data penting tetap aman.
Peran MBR dan GPT dalam Booting dan Pengelolaan Disk
MBR dan GPT menyimpan info penting yang dipakai sistem saat booting. MBR menyimpan bootloader di sektor pertama, sementara GPT menyimpan data struktur partisi lengkap plus backup-nya juga!
Kompatibilitas Sistem Operasi dengan MBR dan GPT
- MBR cocok untuk BIOS (Legacy Mode)
- GPT cocok untuk UEFI
- Windows 10 dan 11 lebih optimal di GPT
- Linux dan macOS juga udah dukung GPT sepenuhnya
Cara Mengecek Jenis Partisi di Windows
Mau tahu partisi kamu MBR atau GPT? Nih caranya!
Cek Lewat Disk Management
Langkah-1: Klik Start » Disk Management
Langkah-2: Klik kanan pada disk (misalnya Disk 0) » Properties
Langkah-3: Masuk ke tab Volumes
Langkah-4: Lihat di bagian Partition Style: MBR atau GPT
Cek Lewat Command Prompt
Langkah-1: Buka CMD » ketik diskpart
Langkah-2: Ketik list disk
Langkah-3: Lihat kolom “GPT”. Kalau ada tanda bintang (*), berarti GPT.
Cek Lewat PowerShell
Langkah-1: Buka PowerShell
Langkah-2: Ketik Get-Disk
Langkah-3: Kolom Partition Style akan nunjukin langsung: MBR atau GPT
Dengan Aplikasi Tambahan (Opsional)
Kamu juga bisa pakai software kayak:
- MiniTool Partition Wizard
- EaseUS Partition Master
Perbedaan MBR dan GPT Secara Teknis
Jumlah Maksimum Partisi yang Didukung
- MBR: Maksimal 4 partisi utama (atau 3 utama + 1 extended)
- GPT: Bisa sampai 128 partisi tanpa ribet
Ukuran Maksimal Hard Disk yang Bisa Ditangani
- MBR: Maksimal 2 TB
- GPT: Bisa sampai 9.4 ZB (zettabyte!) lebih dari cukup buat kebutuhan sekarang
Tabel Partisi Cadangan dan Keamanan Data
GPT punya fitur backup otomatis untuk tabel partisinya. Jadi kalau satu rusak, sistem bisa pakai salinannya. MBR? Nggak punya fitur ini, jadi lebih rentan.
Dukungan terhadap BIOS vs UEFI
- MBR jalan di BIOS
- GPT jalan di UEFI
- Beberapa sistem bisa hybrid, tapi kadang repot setting-nya
Kelebihan dan Kekurangan MBR
Kelebihan: Kompatibel dengan Sistem Lama
Cocok buat komputer jadul atau sistem yang masih pakai BIOS. Nggak perlu ribet setting UEFI atau secure boot.
Kekurangan: Batasan Ukuran Disk & Partisi
Cuma bisa maksimal 2 TB dan 4 partisi. Kalau kamu pakai hard disk besar, jelas kurang optimal.
Kekurangan: Risiko Kerusakan Partisi Utama
Kalau sektor pertama disk rusak, MBR bisa gagal boot. Nggak ada backup = potensi data hilang.
Kelebihan dan Kekurangan GPT
Kelebihan: Partisi Lebih Banyak, Dukungan Disk Besar
Ideal buat SSD besar atau hard disk eksternal 4 TB ke atas. Fleksibel dan modern.
Kelebihan: Dukungan untuk UEFI dan Backup Tabel Partisi
UEFI + GPT = booting lebih cepat dan aman. Ada backup juga, jadi risiko error lebih kecil.
Kekurangan: Tidak Kompatibel dengan BIOS Lawas
Kalau komputer kamu masih BIOS kuno dan belum support UEFI, GPT bisa bikin gagal boot.
Kapan Harus Menggunakan MBR atau GPT?
Saat Install Ulang Windows (Legacy BIOS vs UEFI)
- BIOS + Legacy Boot = MBR
- UEFI Boot = GPT
Cek dulu di BIOS kamu: pake UEFI atau nggak?
Untuk SSD atau HDD Berkapasitas Besar
Kalau disk kamu >2TB, langsung aja pilih GPT. MBR bakal nggak bisa baca sisa kapasitasnya.
Untuk Kompatibilitas di Sistem Operasi Tertentu
- Windows 7 (64-bit) bisa pakai GPT, tapi harus UEFI
- Windows XP? Main aman aja di MBR
Cara Mengubah MBR ke GPT dan Sebaliknya
Menggunakan Disk Management
Langkah-1: Backup dulu semua data!
Langkah-2: Hapus semua partisi
Langkah-3: Klik kanan disk » Convert to GPT
*semua data bakal hilang.
Menggunakan CMD
Langkah-1: Buka CMD (Run as Administrator)
Langkah-2: ketik mbr2gpt /convert /disk:0 /allowfullos
Langkah-3: Tunggu proses selesai
Gunakan MiniTool Partition Wizard
Kalau nggak mau hapus data, pakai tools ini:
Langkah-1: Download & install MiniTool Partition Wizard
Langkah-2: Klik kanan disk » convert.
Langkah-3: Ikuti wizard-nya hingga selesai.
Baca Juga : Apa Itu SD-WAN? Fungsi, Cara Kerja dan Contoh Implementasinya
Kesimpulan
Partisi MBR vs GPT punya fungsi dan keunggulan masing-masing tergantung kebutuhan. MBR masih jadi pilihan aman buat perangkat lama atau sistem yang belum support UEFI. Tapi kalau kamu pakai perangkat modern, disk besar, dan pengin performa lebih stabil serta aman, GPT jelas lebih unggul. Apalagi dengan dukungan partisi yang lebih banyak dan fitur backup bawaan, GPT lebih siap untuk kebutuhan masa kini.