OpenAI siap memproduksi chip kecerdasan buatan (AI) buatannya sendiri untuk pertama kalinya pada tahun depan. Langkah ini diambil demi menjawab kebutuhan komputasi yang terus melonjak sekaligus mengurangi ketergantungan pada raksasa chip, Nvidia.
Baca Juga : 4 Cara Gerakin Foto Action Figure Kita Jadi Video Keren Dengan AI
Chip ini akan dikembangkan bersama Broadcom, perusahaan semikonduktor asal AS. Menurut beberapa sumber yang mengetahui kerja sama ini, chip tersebut dijadwalkan mulai dikirim pada tahun depan.
Broadcom Akan Dapat Banyak Permintaan
CEO Broadcom, Hock Tan, pada Kamis lalu sempat menyebut adanya “pelanggan misterius” yang berkomitmen memesan chip senilai 10 miliar dolar AS. Ternyata, sumber yang dekat dengan proyek ini mengonfirmasi bahwa pelanggan tersebut adalah OpenAI.
Meski Broadcom enggan mengungkap nama klien barunya, kabar ini langsung menguatkan spekulasi pasar. OpenAI dan Broadcom sendiri memilih tidak memberikan komentar resmi terkait kerja sama ini.
Seperti Google, Amazon, dan Meta
Langkah OpenAI ini mirip dengan strategi para raksasa teknologi lain seperti Google, Amazon, hingga Meta, yang lebih dulu merancang chip khusus untuk menangani beban kerja AI. Permintaan terhadap daya komputasi yang besar untuk melatih dan menjalankan model AI memang tengah melonjak drastis.
Namun, berbeda dengan perusahaan lain yang membuka akses chip mereka untuk pihak ketiga, OpenAI dikabarkan akan menggunakan chip khusus ini secara internal.
Kolaborasi Awal hingga Produksi Massal
Kerja sama awal OpenAI dengan Broadcom sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Hanya saja, saat itu masih belum jelas kapan desain chip yang dikembangkan bisa masuk tahap produksi massal.
Kini, setelah konfirmasi dari Hock Tan, jelas bahwa Broadcom berhasil mengamankan pelanggan besar keempat di bisnis chip AI kustom mereka. Bahkan, Tan menyebut permintaan dari OpenAI memberikan dorongan pertumbuhan yang signifikan, dengan pengiriman chip dijadwalkan berjalan “cukup kuat” mulai tahun depan.
Dampak ke Pasar Saham dan Industri
Prospek chip AI kustom yang semakin diminati membuat saham Broadcom melesat lebih dari 30% sepanjang tahun ini. Bahkan, pada perdagangan pra-pasar di New York hari Jumat lalu, sahamnya naik hampir 9%.
Analis HSBC juga menilai bahwa bisnis chip kustom Broadcom akan tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan bisnis chip Nvidia pada tahun 2026 mendatang.
Meski begitu, Nvidia masih memegang posisi dominan di pasar perangkat keras AI. Sebagian besar pelanggan utamanya tetap berasal dari kelompok “hyperscaler” Big Tech. Namun, pertumbuhan Nvidia kini melambat dibandingkan lonjakan fantastis yang mereka alami di awal ledakan investasi AI.
OpenAI Butuh Lebih Banyak “Tenaga”
CEO OpenAI, Sam Altman, berulang kali menekankan bahwa kebutuhan komputasi terus meningkat seiring bertambahnya pengguna produk seperti ChatGPT, sekaligus untuk melatih dan menjalankan model-model AI terbaru.
OpenAI sendiri adalah salah satu pelanggan awal chip AI Nvidia dan sejak itu dikenal sebagai konsumen rakus perangkat keras mereka.
Baca Juga : Update WhatsApp! Perbaikan Bug Zero-Click yang Bisa Retas iPhone
Bahkan bulan lalu, Altman menyebut pihaknya sedang memprioritaskan kapasitas komputasi “karena lonjakan permintaan dari model terbaru, GPT-5.” Ia juga menambahkan bahwa OpenAI berencana melipatgandakan armada komputasinya dalam lima bulan ke depan.
Jadi, langkah OpenAI menggandeng Broadcom ini jelas jadi babak baru dalam peta industri AI. Selain menekan ketergantungan pada Nvidia, strategi ini juga bisa memperkuat posisi OpenAI dalam memenuhi permintaan komputasi yang semakin tak terbendung.