
ㅤ
Perbandingan Fitur Headset Untuk Olahraga Lari
Berikut adalah tabel perbandingan fitur dari 11 headset olahraga lari terbaik yang akan memudahkan Anda memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan:
Nama Produk | Tahan Air/IP Rating | Daya Tahan Baterai | Bobot | Fitur Unggulan | Harga |
GM2 Pro Bluetooth Earphone | IPX4 | 4-5 jam | 15 gram | Tahan keringat, bass boost, earhook stabil | Rp 109.000 |
Lenovo ERAZER XT80PRO | IPX5 | 5-6 jam | 25 gram | Desain ergonomis, tahan keringat, mikrofon HD, kontrol sentuh | Rp 114.000 |
Supernova B08 Earphone | IPX5 | 5-6 jam | 26 gram | ENC noise reduction, low latency mode, touch control | Rp 129.000 |
JOVITECH Wireless BC61 | IPX4 | 5-6 jam | 25 gram | Tahan keringat, desain ergonomis, kontrol sentuh, mikrofon HD | Rp 138.901 |
Lenovo ERAZER XF22 | IPX5 | 4-5 jam | 28 gram | Bluetooth 5.3, ENC noise cancelling, Mode Gaming, Baterai tahan lama | Rp 149.000 |
KiiP Wireless DTS10 | IP5 | 6-7 jam | 28 gram | Tahan keringat, bass boost, ringan | Rp 189.000 |
SOUL Open Ear Plus Air Conduction | IPX5 | 6-7 jam | 25 gram | Open-ear design, tahan keringat, nyaman untuk olahraga | Rp 196.000 |
JETE OpenPulse | IPX5 | 8 jam | 25 gram | ENC 2 Mic untuk panggilan jernih | Rp 549.000 |
ONPOINT IRON Open Ear Headphone | IPX5 | 8 jam | 23 gram | Desain earhook anti-slip, kontrol sentuh, mikrofon jernih | Rp 1.799.000 |
Shokz Openrun Pro 2 | IPX5 | 10 jam | 28 gram | Tahan air, desain ergonomis, bass boost | Rp 2.494.000 |
SHOKZ OpenFit 2 Earphone Open Fit | IP54 | 12 jam | 8.7 gram | OpenFit design, AI call noise cancellation | Rp 2.949.000 |
Panduan Memilih Headset Untuk Olahraga Lari
Sebelum memutuskan membeli headset untuk olahraga lari, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan:
Ketahanan Terhadap Air dan Keringat
Saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan keringat yang dapat merusak headset jika tidak memiliki perlindungan yang memadai. Pilihlah headset dengan sertifikasi IP (Ingress Protection) minimal IPX4 yang tahan terhadap percikan air dan keringat. Semakin tinggi angka IP, semakin baik ketahanannya terhadap air.
Desain dan Kenyamanan
Headset untuk olahraga lari harus memiliki desain yang nyaman dan tidak mudah lepas saat digunakan. Beberapa opsi desain termasuk earhooks (kait telinga), neckband (kalung leher), atau true wireless dengan eartips yang pas. Pilih sesuai preferensi dan jenis aktivitas olahraga yang Anda lakukan.
Daya Tahan Baterai
Untuk penggunaan saat berolahraga, headset dengan daya tahan baterai minimal 4-5 jam sudah cukup memadai. Namun, jika Anda sering berolahraga dalam waktu lama atau jarang mengisi daya, pilihlah headset dengan daya tahan baterai yang lebih lama, idealnya 8-12 jam atau lebih.
Kualitas Suara dan Keamanan
Untuk olahraga di luar ruangan seperti lari di jalan, pertimbangkan headset dengan teknologi bone conduction atau open-ear yang memungkinkan Anda tetap mendengar suara lingkungan sekitar demi keamanan. Untuk olahraga di dalam ruangan, headset dengan isolasi suara yang baik bisa menjadi pilihan.
Ulasan Lengkap 11 Headset Untuk Olahraga Lari Terbaik
1. GM2 Pro Bluetooth Earphone

Headset ini menurut saya punya beberapa keunggulan yang bikin nyaman dipakai saat lari: bobotnya ringan jadi nggak bikin telinga capek, koneksi Bluetooth stabil, dan sudah tahan keringat berkat rating IPX.
Kelebihan
- Bobot ringan
- Desain earhook stabil
- Tahan keringat & cipratan air (IPX4)
- Koneksi Bluetooth 5.3
- Suara bass cukup kuat
- Waktu isi daya cepat
Kekurangan
- Durasi baterai terbatas
- Unit agak bulky
- Codec masih standar (SBC, AAC)
- Tidak ada fitur noise cancelling aktif
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 12 mm |
---|---|
Frekuensi | 20 Hz – 20 kHz |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Codec | SBC, AAC |
Tahan Air | IPX4 |
Waktu Pengisian | 1 Jam 30 Menit |
2. Lenovo ERAZER XT80PRO

Headset ini cukup nyaman dipakai untuk long run maupun sprint. Desainnya ringan, jadi nggak bikin telinga cepat pegal meski dipakai lebih dari satu jam. Suara bass cukup nendang, meskipun di frekuensi tinggi kadang terasa agak tipis.
Kelebihan
- Bobot ringan, nyaman dipakai lari jarak jauh.
- Desain ergonomis dengan kontrol sentuh yang praktis.
- Tahan keringat dan percikan air (IPX5).
- Bluetooth 5.3 lebih stabil dan hemat baterai.
- Suara bass cukup kuat, cocok buat olahraga dengan musik tempo tinggi.
Kekurangan
- Waktu charging relatif lama untuk kapasitas baterainya.
- Detail suara di frekuensi tinggi kurang jernih.
- Belum mendukung codec premium (misalnya aptX/LDAC).
- Passive noise isolation biasa saja, suara luar masih agak masuk.
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 14.2 mm |
---|---|
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Codec | SBC, AAC |
Tahan Air | IPX5 |
Waktu Pengisian | 1,5 – 2 Jam |
3. Supernova B08 Earphone

Nah, headset ini cukup nyaman dipakai lari jarak jauh karena bobotnya ringan dan udah punya rating IPX yang tahan keringat maupun gerimis hujan. Suara bass-nya cukup nendang buat nge-push semangat di kilometer akhir, meski kadang di frekuensi tinggi terasa agak tajam.
Kelebihan
- Bobot ringan, nyaman buat lari panjang
- Rating IPX5, aman dari keringat & percikan air
- Bass cukup kuat untuk nambah motivasi saat lari
- Koneksi Bluetooth 5.3 stabil
- Daya tahan baterai cukup panjang
Kekurangan
- Fitting bisa terasa ketat setelah dipakai lama
- Suara di frekuensi tinggi agak tajam
- Tidak ada opsi codec premium (LDAC/aptX)
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 13 mm |
---|---|
Frekuensi | 20 Hz – 20 kHz |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Codec | SBC, AAC |
Tahan Air | IPX5 |
Wak Pengisian | 1,5 Jam |
4. JOVITECH Wireless BC61

Headset ini terasa nyaman dipakai bahkan saat long run, karena bobotnya ringan dan desainnya nggak bikin kuping sakit. Suara bass cukup nendang untuk pumping semangat, walau di frekuensi tinggi kadang terdengar agak tipis. Kelebihannya ada di fitur tahan air (IPX4) yang bikin aman dipakai meski kena keringat atau gerimis, plus baterainya bisa dipakai seharian.
Kelebihan
- Ringan & ergonomis
- Tahan cipratan air & keringat (IPX4)
- Baterai cukup awet
- Kontrol sentuh & mikrofon HD
- Bluetooth 5.3
Kekurangan
- Waktu pengisian agak lama
- Kualitas audio standar
- Codec terbatas
- Build quality terasa plastik
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 10 mm |
---|---|
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Codec | SBC,AAC |
Tahan Air | IPX4 |
Waktu Pegisian | 2 Jam |
5. Lenovo ERAZER XF22

Headset ini terasa cukup “pas” untuk kebutuhan olahraga. Desainnya ringan, jadi nggak bikin kuping cepat pegal meski dipakai lebih dari satu jam. Suara bass cukup nendang untuk boosting semangat saat pace mulai turun, meski detail treble kadang agak tertutup kalau volume dinaikkan.
Kelebihan
- Ringan & nyaman dipakai lama
- Tahan keringat & hujan ringan
- Baterai awet
- Suara bass cukup kuat
- Bluetooth 5.3
Kekurangan
- Build quality standar
- Detail treble kurang jelas
- Isolasi suara kurang rapat
- Tidak ada fitur premium
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 13 mm |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Codec | SBC/AAC |
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Tahan Air | IPX5 |
Waktu Pengisian | 1.5 Jam |
6. KiiP Wireless DTS10

Menurut saya punya keunggulan di fitur tahan keringat dan bobot ringan, jadi nggak bikin kuping pegel meski dipakai long run. Suara bass-nya cukup terasa, meskipun detail treble kadang agak “tenggelam” kalau dipakai di jalanan ramai. Konektivitas Bluetooth sudah versi terbaru, jadi pairing cepat dan stabil.
Kelebihan
- Bobot ringan
- Rating IPX5
- Bluetooth 5.3
- Bass cukup nendang
- Desain ergonomis
Kekurangan
- Baterai agak terbatas
- Treble kurang detail
- Tidak ada ANC (Active Noise Cancelling)
- Case pengisian standar
Spesifikasi Teknis
Ukuran Unit | 10 mm |
---|---|
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Fitur Unggulan | Tahan keringat, bass boost, ringan |
Tahan Air | IPX5 |
Waktu Pengisian | 1.5 Jam |
7. SOUL Open Ear Plus

Sering merasa ribet kalau pakai headset biasa saat lari — kabel nyangkut, keringat bikin cepat rusak, atau koneksi bluetooth putus-putus. Nah, headset ini menurut saya cukup oke buat nemenin olahraga. Desainnya ringan, nyaman di telinga, dan sudah punya rating IPX yang tahan keringat serta percikan air.
Kelebihan
- Ringan & nyaman dipakai
- Tahan keringat & percikan air (IPX5)
- Bluetooth 5.3
- Open-ear design
- Baterai cukup awet
Kekurangan
- Waktu charging agak lama
- Isolasi suara terbatas
- Bass kurang nendang
- Build terasa standar
Spesifikasi Teknis
Ukuran Unit | 16.2 mm |
---|---|
Fitur Unggulan | Open-ear design, tahan keringat, nyaman untuk olahraga |
Codec | SBC, AAC |
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Tahan Air | IPX5 |
Waktu Pengisian | 2Jam+ |
8. JETE OpenPulse

Tidak memiliki lubang sehingga keringat, air hujan mudah masuk ke dalam yang bisa menjadi pilihan paling cocok buat kamu jika butuh Earphones Olahraga tahan banting untuk sistem charge sendiri menggunakan magnetik.
Kelebihan
- Desain magnetik mencegah earphone terjatuh
- Daya tahan baterai hingga 13 jam
- Bluetooth V5.0 dengan koneksi stabil
- Sertifikasi IPX5 tahan keringat dan percikan air
- Teknologi Fast Charging
Kekurangan
- Kabel neckband bisa mengganggu gerakan tertentu
- Kualitas bass kurang maksimal
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 14.2 mm |
---|---|
Frekuensi | 20 Hz – 20 kHz |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Teknologi Mikrofon | ENC 2 Mic |
Tahan Air | IPX5 |
Bobot | 25 gram |
9. ONPOINT IRON Open Ear Headphone

Butuh headset yang bukan cuma enak dipakai, tapi juga tahan banting buat menempuh jarak jauh. Headset ini hadir dengan desain ringan yang nyaman di telinga, jadi nggak bikin repot saat lari jarak 5K sampai long run di atas 15K. Suaranya cukup jernih dengan bass yang lumayan nendang buat nge-push semangat.
Kelebihan
- Ringan & nyaman
- Suara cukup detail
- Bluetooth 5.3
- Tahan keringat & percikan air (IPX5)
- Pengisian daya cepat
Kekurangan
- Rating IPX5 masih terbatas
- Codec terbatas (SBC, AAC)
- Case agak bulky
- Noise cancelling belum maksimal
Spesifikasi Teknis
Ukuran Unit | 13 mm |
---|---|
Codec | SBC, AAC |
Fitur Unggulan | Desain earhook anti-slip, kontrol sentuh, mikrofon jernih |
Tahan Air | IPX5 |
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Waktu Pengisian | 1.5 Jam |
10. Shokz Openrun Pro 2

Desainnya ringan, nyaman dipakai, dan punya fitur tahan air yang bikin nggak was-was kalau kena keringat atau gerimis. Suara bass lumayan nendang untuk ukuran headset sport, jadi bikin lari lebih semangat. Kelebihannya jelas ada di bobot yang enteng dan koneksi Bluetooth yang stabil, cocok buat jarak jauh.
Kelebihan
- Bobot ringan
- Tahan air dan keringat
- Suara cukup powerful
- Koneksi Bluetooth 5.3
- Desain ergonomis
Kekurangan
- Baterai standar
- Waktu isi daya
- Codec terbatas
- Pilihan warna terbatas
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 10 mm |
---|---|
Fitur Unggulan | Tahan air, desain ergonomis, bass boost |
Tahan Air | IPX5 |
Codec | SBC, AAC |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Waktu Pengisian | 1.5 Jam |
11. SHOKZ OpenFit 2

SHOKZ OpenFit 2 jadi salah satu opsi menarik buat olahraga lari, terutama karena desain open-fit-nya bikin telinga tetap “melek” dengan suara sekitar — penting banget kalau lari di jalan raya atau taman umum. Suara jernih, ringan dipakai, dan nggak bikin kuping gerah meski dipakai lama.
Kelebihan
- Desain open-fit
- Nyaman dipakai lama
- Suara natural & jernih
- Tahan keringat & debu ringan (IP54)
- AI call noise cancellation
- Bluetooth 5.3
Kekurangan
- Bass kurang menghentak
- Harga relatif tinggi
- Isolasi suara minim
- Waktu charging standar
Spesifikasi Teknis
Driver Unit | 18×11 mm |
---|---|
Fitur Unggulan | OpenFit design, AI call noise cancellation |
Frekuensi | 20Hz – 20kHz |
Tahan Air | IP54 |
Versi Bluetooth | Bluetooth 5.3 |
Waktu Pengisian | 1 Jam |
Tips Memilih Headset Untuk Olahraga Lari
Pertimbangkan Jenis Aktivitas Olahraga
Jenis aktivitas olahraga yang Anda lakukan akan mempengaruhi pilihan headset yang tepat. Untuk lari di luar ruangan, headset dengan teknologi bone conduction atau open-ear lebih aman karena memungkinkan Anda tetap mendengar suara lingkungan sekitar. Untuk olahraga di dalam ruangan seperti gym, headset dengan isolasi suara yang baik bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Perhatikan Fitur Tambahan
Beberapa fitur tambahan yang perlu dipertimbangkan saat memilih headset untuk olahraga lari antara lain: kontrol volume dan trek yang mudah diakses, mikrofon untuk panggilan, kemampuan quick charge, dan kompatibilitas dengan asisten suara seperti Siri atau Google Assistant. Fitur-fitur ini dapat meningkatkan kenyamanan penggunaan saat berolahraga.
Kesimpulan
Memilih headset untuk olahraga lari yang tepat dapat meningkatkan pengalaman berolahraga Anda secara signifikan. Dari 11 rekomendasi di atas, setiap produk memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Untuk olahraga lari di luar ruangan, headset dengan teknologi open-ear atau bone conduction seperti Shokz OpenRun dan JETE OpenEar 2 adalah pilihan yang sangat baik karena memungkinkan Anda tetap waspada terhadap lingkungan sekitar.
Jika Anda mencari headset dengan daya tahan baterai yang lama, JETE-09 Bluetooth Earphone dan Lenovo SH1 Sport Bluetooth Earphone bisa menjadi pilihan dengan waktu penggunaan hingga 12-14 jam. Untuk kualitas suara premium, Beats Powerbeats Pro dan Monster x Lenovo GM2 Pro menawarkan pengalaman audio yang lebih baik meskipun dengan harga yang lebih mahal. Pertimbangkan faktor-faktor seperti ketahanan air, kenyamanan, daya tahan baterai, dan fitur tambahan sebelum memutuskan headset mana yang paling sesuai dengan kebutuhan olahraga lari Anda.