TransTRACK Hadirkan E-seal Container Elektronik, Dukung Digitalisasi Bea Cukai

TransTRACK Hadirkan E-seal Container Elektronik, Dukung Digitalisasi Bea CukaiSeal Container yang berbentuk elektronik (E-Seal) adalah perangkat elektronik berukuran kecil yang ditempatkan pada pintu atau pengunci kontainer untuk meningkatkan keamanan dan pelacakan kiriman. E-Seal sendiri dilengkapi chip berisi informasi pengirim/penerima dan menjaga agar barang tidak dimanipulasi saat pengiriman.

Baca Juga : 7+ Aplikasi Pembelian Crypto Terpercaya & Legal untuk Pemula!

Penggunaan seal container memungkinkan penandatanganan digital pada kemasan dan pelacakan real-time, sehingga mempermudah pengawasan dan kepatuhan regulasi logistik, gunakan TransTRACK untuk operasional armada yang lebih baik di Indonesia, pemeriksaan bea-cukai sering mensyaratkan e-seal untuk barang ekspor/impor, sebagai bagian program Green Customs dan green logistics (efisiensi dan ramah lingkungan).

DJBC telah menerbitkan regulasi yang mewajibkan penggunaan e-seal. Keputusan Dirjen Bea Cukai No. KEP-97/BC/2025 (23 Mei 2025) menyatakan bahwa penerapan e-seal dalam pengangkutan barang impor/ekspor adalah untuk “meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan dan pengawasan” serta mendukung program Green Customs.

Dalam regulasi ini, seal container/ e-seal didefinisikan sebagai tanda pengaman yang dilengkapi piranti elektronik dan terhubung ke sistem elektronik tertentu yang disetujui DJBC. Pengguna jasa kepabeanan (importir/eksportir, pengangkut, TPB, TPB-er, dsb.) wajib menyediakan e-seal tersertifikasi yang terintegrasi ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) DJBC.

Demikian pula, penyedia seal container harus memiliki izin usaha di bidang terkait, menyediakan perangkat tersertifikasi, serta melakukan integrasi ke SKP. Setiap rute pengiriman juga harus memiliki route plan dengan geofence dan perkiraan jarak/waktu tempuh agar dapat dimonitor.

Di Pelabuhan Tanjung Priok, penggunaan seal container telah diuji sejak Oktober 2015 dan resmi diberlakukan pada Maret 2016 untuk semua pemindahan kontainer impor antar TPS (Tempat Penimbunan Sementara). Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok menjelaskan bahwa e-seal menggunakan GPS sehingga kontainer dapat dilacak melalui sistem mulai titik pemasangan hingga pelepasan segel.

Penerapan ini diharapkan “meningkatkan pengawasan menjadi lebih intensif namun tetap memberikan pelayanan yang cepat” dengan memungkinkan pengguna jasa memantau histori perjalanan kontainer secara real-time. Bea Cukai Priok bahkan meresmikan e-seal control room pada 1 November 2016 untuk pengawasan real-time pergerakan kontainer berbasis e-seal.

Secara operasional, setelah 3 bulan uji coba sistem (penyempurnaan jaringan dan geofence TPS), pada 7 Maret 2016 semua pemindahan kontainer impor wajib memakai e-seal. Awalnya tersedia 241 unit e-seal (Des 2015), dan jumlahnya meningkat menjadi 710 unit pada akhir 2016.

Inovasi ini terbukti memperlancar arus barang: proses pengeluaran peti kemas keluar pelabuhan menjadi lebih cepat karena proses pengawasan otomatis, sekaligus menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dengan prosedur kepabeanan yang disederhanakan. Pengusaha dan pelaku logistik pun dapat menghitung dan mengurangi dwelling time karena kontainer terlacak secara digital.

Implementasi e-seal meningkatkan efisiensi pengawasan fisik kontainer. Karena digitalisasi segel kontainer untuk keamanan lebih akurat dengan E-seal TransTRACK membantu Bea Cukai dan importir dapat segera mengetahui jika terjadi pelanggaran rute atau pembukaan segel tanpa izin.

Hal ini mengurangi kebutuhan pemeriksaan manual yang memakan waktu. Dengan data histori pergerakan kontainer, otoritas dapat menghitung dwelling time lebih akurat dan mengevaluasi kinerja logistik. E-seal juga mencegah pencurian atau penggantian barang dalam pengiriman, karena setiap pemutusan segel tercatat.

Dalam beberapa kasus, pengeluaran barang impor dapat dipercepat karena pekerja bea cukai tidak lagi perlu melakukan penyegelan manual jika e-seal telah terpasang. Secara keseluruhan, pemakaian e-seal container diharapkan memperlancar alur logistik dan memperkuat kepatuhan kepabeanan.

E-Seal TransTRACK adalah salah satu produk e-seal di Indonesia yang dikembangkan oleh TransTRACK (Penyedia Sistem Telematics Armada). Perangkat ini dipasang pada pintu kontainer atau kargo dan dilengkapi beberapa teknologi canggih.

E-Seal TransTRACK memiliki fitur identifikasi elektronik (RFID) yang tersinkronisasi dengan platform pelacakan. TransTRACK menyebutkan bahwa e-seal ini mendukung real-time tracking melalui Global SIMCard, sehingga posisi kontainer selalu terpantau.

Selain itu, e-seal ini terhubung ke sistem pemantauan dan dapat memonitor kondisi barang (misalnya suhu dan kelembaban) selama pengiriman. Locking mechanism pada segel dirancang sangat andal agar tidak bisa dibuka tanpa merusak alat. Semua data dikirim ke pusat monitoring (Fleet Management System TransTRACK) dan dapat diintegrasikan ke sistem logistik yang sudah ada.

Fitur utama E-Seal TransTRACK

  • Cargo Tracker Mode: Mode khusus untuk memantau pergerakan kontainer selama pengiriman.
  • Location Tracking: Pelacakan lokasi real-time dengan GPS bawaan.
  • 7 Days Battery Life: Baterai tahan hingga 7 hari penggunaan aktif.
  • IP67 Water Resistant: Tahan air dan debu, cocok untuk kondisi lapangan berat.
  • Built-in GPS: GPS internal untuk pelacakan tanpa perangkat tambahan.
  • Seal Cut-Off/Theft Detection: Deteksi otomatis jika segel dilepas paksa atau dicuri.
  • Lock & Unlock Activity Report: Catatan digital semua aktivitas buka-tutup segel.
  • Lock & Unlock via Mobile App, RFID, Bluetooth: Pembukaan segel dapat dilakukan dengan aplikasi, RFID, atau Bluetooth untuk fleksibilitas operasional.

Keunggulan lain termasuk manajemen perangkat jarak jauh, notifikasi otomatis saat terjadi gangguan atau pelanggaran rute, serta tampilan laporan perjalanan kontainer. Dengan fitur-fitur tersebut, TransTRACK mengklaim bahwa e-seal mereka “memberikan keamanan dan integritas” pengiriman yang lebih tinggi.

E-Seal TransTRACK cukup komprehensif dengan fitur konektivitas dan integrasi sistem (sesuai kebutuhan Bea Cukai), sedangkan solusi lain sering fokus hanya pada pelacakan atau deteksi pembukaan segel.

Biaya untuk TransTRACK sebanding dengan teknologi sejenis (perangkat IoT + langganan server), sedangkan pilihan lebih murah (misal segel elektronik sederhana) memiliki fitur lebih terbatas. Dalam skala industri, TransTRACK diuntungkan karena telah diakui DJBC, sedangkan vendor asing/umum harus menyesuaikan dengan regulasi Indonesia.

Baca Juga : 8+ Aplikasi Simulasi Jaringan Komputer Terbaik untuk Belajar dan Praktik

Secara keseluruhan, E-Seal TransTRACK menawarkan solusi yang komprehensif bagi kebutuhan bea-cukai Indonesia, sementara alternatif lain mungkin menawarkan fitur khusus (misal deteksi intrusi) atau biaya lebih rendah, namun dengan cakupan dan dukungan sistem yang belum seluas TransTRACK.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *