Beberapa tahun terakhir, stablecoin berkembang pesat dari sekadar eksperimen kripto menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh di dunia finansial. Nilainya kini menembus $250 miliar dengan volume transaksi bulanan lebih dari $1 triliun.
Baca Juga : Apa Itu Stablecoin dan Fungsinya: Aset Crypto Paling Stabil?
Nama-nama besar seperti PayPal, Stripe, hingga JPMorgan sudah mengadopsinya. Bahkan, transaksi stablecoin per bulan kini melampaui gabungan Visa dan PayPal—yakni $33 triliun, dibanding Visa yang “hanya” $13 triliun.
Penggunaan stablecoin juga makin luas: mulai dari manajemen kas perusahaan, pembayaran lintas negara, e-commerce, hingga pasar uang berbasis token.
Solusi Nyata untuk Dunia Bisnis
Fenomena ini bukan sekadar tren blockchain. Stablecoin hadir untuk menyelesaikan masalah nyata. Kalau dulu transfer lintas negara butuh tiga hari, sekarang cukup beberapa detik. Biaya transaksi yang biasanya 6,5% bisa turun jadi di bawah 1%.
Di negara dengan inflasi tinggi atau akses perbankan terbatas, stablecoin bahkan jadi “penyelamat”. Ditambah lagi, regulasi yang makin jelas di berbagai negara membuat perusahaan dan penyedia layanan pembayaran (PSP) lebih percaya diri mengintegrasikannya.
Nah, di sinilah Stellar muncul sebagai pemain utama.
Stellar: Dibangun untuk Generasi Uang Digital
Berbeda dengan blockchain lain yang baru belakangan diarahkan ke keuangan, Stellar sejak awal memang dirancang untuk pembayaran dunia nyata—fokus pada kecepatan, biaya rendah, dan kepatuhan.
Di baliknya ada Stellar Consensus Protocol (SCP), mekanisme yang mampu menyelesaikan transaksi dalam hitungan detik dengan energi minimal. Stellar juga terbukti andal, mencatat uptime 99,99% lebih dari 10 tahun.
Dengan pembaruan Protocol 23 di 2025, Stellar diperkirakan sanggup menampung 5.000 transaksi per detik, selevel jaringan kartu global. Ditambah smart contract platform Soroban yang mengutamakan keamanan, Stellar makin siap jadi infrastruktur pembayaran kelas enterprise.
Kepatuhan Jadi Prioritas
Buat perusahaan besar, hambatan terbesar adopsi blockchain bukan teknologi, tapi regulasi. Stellar mengatasinya lewat fitur compliance by design.
Mulai dari KYC bawaan, kontrol aset sesuai yurisdiksi, hingga logika kepatuhan yang bisa ditulis langsung di smart contract. Hal ini penting, terutama sejak GENIUS Act di AS (Juli 2025) yang menetapkan aturan ketat untuk stablecoin, seperti cadangan 1:1, audit bulanan, dan hak penebusan real-time.
Dengan dukungan regulasi ini, jaringan seperti Stellar jelas punya nilai tambah.
Kelebihan On/Off Ramp
Satu lagi tantangan besar: menghubungkan aset digital dengan sistem keuangan tradisional. Stellar unggul di sini lewat jaringan on/off-ramp terbesar, lebih dari 475.000 titik akses global melalui Anchor Platform.
Artinya, pengguna bisa dengan mudah menukar stablecoin ke mata uang lokal, tarik ke rekening bank, atau pakai kartu terhubung ke dompet digital. Inilah alasan mengapa organisasi besar seperti UNHCR, MoneyGram, hingga Franklin Templeton mempercayai Stellar.
Dipercaya Raksasa Keuangan
Tahun 2025 jadi titik balik. PayPal mengumumkan stablecoin PYUSD akan hadir di Stellar. Tak lama, Visa juga menambahkan Stellar ke platform penyelesaian stablecoin mereka, sejajar dengan Ethereum, Solana, dan Avalanche.
Bagi industri, langkah Visa ini sinyal kuat: Stellar sudah dianggap infrastruktur tepercaya. Kombinasi biaya rendah, throughput tinggi, dan kesiapan regulasi membuatnya ideal untuk lembaga keuangan besar.
Stablecoin di Skala Enterprise
Menurut laporan Messari 2025, stablecoin kini semakin mapan:
- Kapitalisasi pasar tembus $250 miliar.
- 40% volume jaringan ACH AS sudah setara dengan settlement stablecoin on-chain.
- 10% remitansi AS–Meksiko lewat stablecoin.
- Dana pasar uang tokenisasi senilai $7 miliar diluncurkan hanya dalam 18 bulan.
Semua ini jadi bukti bahwa infrastruktur, likuiditas, dan kerangka kepatuhan sudah siap.
Mengapa Stellar Unggul?
Beberapa blockchain lain bisa memproses stablecoin, tapi Stellar menawarkan kombinasi lengkap untuk bisnis:
- Biaya transaksi rendah dan stabil.
- Performa tinggi dengan settlement instan.
- Keamanan terbukti lebih dari satu dekade.
- Kepatuhan bawaan dengan dukungan KYC/AML.
- Interoperabilitas global lewat jaringan ramp yang luas.
Baca Juga : Apa yang Harus Dilakukan Saat Market Crypto Anjlok Parah?
Stablecoin kini bukan lagi sekadar produk kripto, melainkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dari efisiensi biaya hingga ekspansi pasar, manfaatnya nyata.
Dengan arsitektur kepatuhan, performa teruji, dan akses global, Stellar memberi fondasi kuat bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan stablecoin dalam skala besar.
Saat Visa, PayPal, dan pemain besar lain masuk, pertanyaannya bukan lagi apakah stablecoin akan mengubah pembayaran, tapi seberapa cepat bisnis Anda siap mengadopsinya.